Otak memiliki kapasitas untuk menyimpan miliaran item informasi, dan penelitian telah menunjukkan bahwa jutaan fakta yang diperoleh sejak bayi dan kemudian dilupakan sebenarnya tercetak tak terhapuskan dalam pikiran. Masalah apa pun yang terjadi ketika kita mencoba mengingat sesuatu yang baru saja dilihat atau didengar muncul bukan dari ketidakmampuan untuk menyimpan informasi, tetapi dari kesulitan pengambilan rekaman informasi yang pernah tersimpan.
Psikolog anak memperkirakan bahwa sebanyak 20 persen anak-anak memiliki apa yang disebut memori eidetik (lebih dikenal sebagai memori fotografi) yang memungkinkan mereka mempertahankan apa pun yang mereka lihat dengan ketepatan foto mental. Anak-anak muda ini mampu menggambarkan setiap fitur adegan yang ada dalam pikiran mereka, sampai ke detail terkecil dan paling sepele. Sebagian besar anak-anak secara bertahap kehilangan keterampilan ketika mereka memasuki usia remaja, dan itu ditemukan pada sangat sedikit orang dewasa. Namun ini bukan berarti kemampuannya telah hilang selamanya.
Seperti yang ditunjukkan oleh psikolog Neil Walker, ingatan ini terbengkalai pada setiap orang dewasa yang memilikinya pada masa kanak-kanak. Dengan cara hipnotisme, ia mampu mengembalikan subjek masa dewasanya ke usia tujuh tahun, masa dalam kehidupan ketika memori fotografis paling kuat. Dia menemukan bahwa persentase yang signifikan dari subyeknya mendapatkan kembali keterampilan mereka saat sedang hipnosis, meskipun mereka kehilangan itu segera setelah mereka dikembalikan ke kondisi kesadaran penuhnya.
Kita semua jelas memiliki ingatan yang jauh lebih baik daripada yang disadari kebanyakan orang, atau biasanya dapat diakses. Penelitian telah menunjukkan bahwa dengan menggunakan teknik tertentu yang cukup sederhana, siapa pun dapat meningkatkan kemampuan mereka untuk mengingat semua jenis informasi. Kita akan bisa menemukan daya ingat yang benar-benar meningkat dari waktu ke waktu, daripada mengalami pola penurunan daya ingat yang alami.