Salah satu fenomena yang terjadi di sosial media saat ini kebiasaan mencela. Entah itu mencela orang tertentu, golongan tertentu, partai politik, sampai dengan keyakinan beragama tak luput dari objek celaan. Anehnya, topik seperti ini seakan semakin hari semakin meruncing saja. Tak jarang celaan-celaan tersebut dibarengi dengan kata-kata kasar, jorok, saling memojokkan, saling menjatuhkan dst.
Namanya juga manusia, bukan malaikat. Maka kalau dicari-cari, pasti setiap orang memiliki kelemahan dan kesalahan. Harusnya ini bukan untuk dicela, apalagi diumbar ke khalayak ramai. Apa yang kita dapat dari kebiasaan mencela orang lain? untungkah? menyenangkan-kah? atau....
Jika tidak segera tinggalkan kebiasaan ini mulai sekarang, maka bukan tidak mungki mencela akan menjadi sebuah budaya. Jika sudah sampai pada tahapan ini, maka akan sangat menyedihkan kalau yang dikenal orang dari budaya Indonesia adalah budaya mencela.
Banyak bangsa yang menghasilkan kebudayaan yang tinggi. Nah, kita masa hanya menghasilkan kebudayaan mencela. Ini juga nanti tercatat lho seperti halnya kebudayaan bangsa jaman dahulu yang tercatat dalam artifak-artifak sejarah; prasasti, candi, dan bahkan dalam landmark-landmark..
Jadi, mari hentikan kebiasaan mencela!
Kalau ada yang mencela atau mengajak kita mencela atau bahkan sekedar mengajak kita tertawa dalam celaannya, tinggalkan..................