Hari ini, tepat 66 tahun yang lalu seorang jenderal besar yang pernah dimiliki Indonesia telah wafat. Dialah Panglima Besar Jenderal Soedirman. Seorang pejuang kemerdekaan sejati yang penuh kharisma dan sangat disegani. Wafat di Magelang pada pukul 18.30 tanggal 29 Januari 1950, kabar dukanya dilaporkan dalam sebuah siaran khusus di RRI. Keesokan harinya, jenazah Soedirman dibawa ke Yogyakarta, diiringi oleh konvoi pemakaman yang dipimpin oleh empat tank dan delapan puluh kendaraan bermotor, dan ribuan warga yang berdiri di sisi jalan.
Kematian Soedirman menjadi duka bagi seluruh rakyat Indonesia. Bendera setengah tiang dikibarkan dan ribuan orang berkumpul untuk menyaksikan prosesi upacara pemakaman. Soedirman terus dihormati oleh rakyat Indonesia. Perlawanan gerilyanya ditetapkan sebagai sarana pengembangan esprit de corps bagi tentara Indonesia, dan rute gerilya sepanjang 100-kilometer (62 mil) yang ditempuhnya harus diikuti oleh taruna Indonesia sebelum lulus dari Akademi Militer.
Dengan nama besarnya, Soedirman juga pernah diabadikan dalam uang kertas rupiah keluaran 1968. Selain itu, beberapa kota seperti Jakarta dan Bandung juga mengabadikan namanya menjadi nama jalan protokol. Sebuah universitas, museum, dan monumen menjadi bukti penghargaan lainnya atas jasa besar beliau kepada republik ini. Pada tanggal 10 Desember 1964, ia ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional Indonesia.
Demi rangka mengenang hari wafatnya beliau jugalah beberapa waktu lalu sudah digelar perhelatan turnamen sepakbola Piala Jenderal Soedirman yang diikuti oleh 15 klub sepakbola yang akhirnya memunculkan kesebelasan Mitra Kukar sebagai kampiun.
0 comments:
Post a Comment