aLamathuR.com – Jika saya melontarkan satu pertanyaan apakah Anda sepakat dengan artikel yang ditulis AN Uyung Pramudiarja di situs detik edisi 21 Januari 2013 dengan judul “Hati-hati, banyak bohong juga bisa bikin gemuk”. Jawaban Anda mungkin sangat setuju, biasa saja atau bahkan bisa sangat tidak sependapat. Apakah yang Anda pikirkan?
Logika yang dikemukakan dalam artikel tersebut memang sebenarnya cukup masuk akal, hanya saja jika saya kaitkan ini dengan pengalaman pribadi, maka ada sedikit benarnya juga.
Dulu, saya akui “trik berbohong” beberapa kali sempat saya pelajari dan praktekan. Hasilnya? Badan saja gemuk (biarpun masih dalam batas wajar). Sedangkan dalam beberapa tahun terakhir, ketika saya sudah insyaf dari kebiasaan berbohong, sekarang saya (agak sedikit) kurus. Entah ini ada hubungannya atau tidak. Setidaknya pola makan dan olahraga saya tidak ada bedanya antara dulu dan sekarang.
Tapi harap dicatat, pengalaman yang saya alami bukanlah untuk menjadi pembenaran untuk siapa saja yang saat ini sedang dalam masa terapi ingin menggemukkan badan, lantas jadi suka bohong. Tentu tidak. Karena pada hakikatnya, hal jujur tentu akan lebih mulia dibanding harus berbohong dalam hal apapun juga.
Bagaimana dengan Anda?
0 comments:
Post a Comment